Assalamu'alaikum

Welcome To My Blog :))

Senin, 14 Maret 2011

Laporan Praktikum Biologi Respirasi

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERNAPASAN PADA HEWAN

ANJANI JUNIARTIANTI
 XII IPA 2
SMAN 14 BANDUNG

Teori Dasar
Insecta (serangga) bernafas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu untuk menyaring debu. Stigma dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup yang diatur oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran ±0,1 nanometer. Cabang ini disebut trakeolus; beisi udara dan cairan. Oksigen larut dalam cairan ini kemudian berdifusi ke dalam sel-sel di dekatnya.
Jadi, pada insect, oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi melalui trakea.
Mekanisme Pernapasan Insecta
Pada belalang misalnya, keluar masuknya udara ke dalam trakea diatur oleh kontraksi otot perut. Ketika otot kendur, volume perut normal dan udara masuk. Ketika otot berkontraksi sehingga udara keluar.
Udar masuk melalui empat pasang sigma depan dan keluar melalui enam pasang stigma abdomen. Dengan demikian, udara yang miskin oksigen tidak akan bercampur dengan udara kaya karbon dioksida yang masuk.
Pada jentik-jentik nyamuk yang hidup dalam air, pernapasan dengan trakea berlangsung dengan menjulurkan sebuah tabung pernapasan yang dapat dibuka dan ditutup ke permukaan air.

Tujuan Praktikum
1. Mempelajari pernapasan hewan.
2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat bernapas.

Alat dan Bahan
1. Repirometer sederhana
2. 2 ekor belalang berbeda ukuran tubuh
3. Kristal NaOH
4. Eosin
5. Vaselin
6. Kapas

Cara Kerja
1. Membungkus kristal NaOH dengan kapas, lalu memasukannya ke dalam tabung respirometer.
2. Lalu memasukan belalang ke dalam botol respirometer, kemudian menutupnya dengan pipa berskala.
3. Kemudian mengoleskan vaselin pada celah penutup tabung.
4. Memasukan eosin menggunakan pipet diujung pipa berskala.
5. Lalu mengamati pergeseran eosin pada pipa berskala, dan mencatatnya setiap 1 menit selama 5 menit.
6. Mengulang langkah 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan menggunakan belalang yang berbeda.

Hasil Pengamatan







Kesimpulan
Pada pernapasan insecta, terutama belalang, dipengaruhi oleh ukuran tubuh. Kapasitas pernapasan belalang kecil lebih besar daripada belalang besar. Hal itu ditunjukan dengan grafik yang kami peroleh dari percobaan diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar